Monday, July 27, 2015

Profil Garuda Indonesia

Profil Garuda Indonesia

Garuda Indonesia (GA/GIA) adalah maskapai penerbangan dari Indonesia. Secara resmi didirikan pada 28 Januari 1949 dengan nama Garuda Indonesian Airways, Garuda adalah maskapai pertama dan tertua di Indonesia, dan dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. Sebagai maskapai negara, Garuda Indonesia adalah flag carrier dari Indonesia dengan slogan The Airline of Indonesia serta memiliki lambang Burung Garuda dari mitologi Hindu dan Budha. Dalam penerbangan, Garuda memberikan pelayanan full service yang artinya Garuda memberikan fasilitas dan kenyamanan lebih bagi para penumpangnya.

Untuk rute domestik, Garuda memberikan 2 kelas pelayanan yaitu Eksekutif dan Ekonomi. Penumpang kelas Ekonomi mendapatkan fasilitas seperti seat pitch 31 inchi, bagasi check-in 20kg, bagasi kabin 10kg, hot meal (penerbangan di atas 1 jam) atau snack (penerbangan di bawah 1 jam) dan drink service, serta onboard Audio Video on Demand (AVOD) Inflight Entertainment (IFE) dengan katalog film dan musik yang aktual dan up-to-date. Penumpang kelas Eksekutif mendapatkan pelayanan ekstra dan premium seperti kursi nyaman dengan seat pitch 38 inchi dan footrest, welcome drink, hot meal dan drink service, checked baggage 30kg, bagasi kabin 10kg, serta AVOD IFE dengan noise-cancelling headphones. 

Untuk rute internasional jauh (long-haul), Garuda Indonesia memberikan kenyamanan khusus dengan lie-flat bed bagi penumpang kelas Eksekutif. Garuda juga menyediakan layanan Imigrasi dalam Pesawat atau Immigration on Board (IoB) yang diperuntukkan bagi Warga Negara Asing yang berkunjung ke Indonesia serta ingin menyelesaikan proses imigrasi mereka sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta atau Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar.

Dengan program Quantum Leap di tahun 2010, Garuda Indonesia melakukan peremajaan armada dan brand yang akhirnya membuahkan hasil di mana Garuda Indonesia meraih Skytrax 4-star Airline rating, Skytrax World’s Best Regional Airline tahun 2012, serta Skytrax World’s Most Improved Airline tahun 2011. Dengan ini, Garuda akan bergabung dengan aliansi maskapai internasional Skyteam, di mana rute Garuda akan bergabung dengan jaringan rute dari maskapai seperti AirFrance-KLM, Aeroflot serta Korean Air

Armada Pesawat Garuda

$airlineData.getName() Boeing 737-300ERBoeing 777-300ER
1 pesawat
$airlineData.getName() Airbus A330 343Airbus A330-300
6 pesawat
$airlineData.getName() Airbus A330 243Airbus A330-200
10 pesawat
$airlineData.getName() Boeing 737-8U3Boeing 737-800 (NG)
7 pesawat
$airlineData.getName() Boeing 737-3U3Boeing 737-300
3 pesawat
$airlineData.getName() Boeing 737-5U3Boeing 737-500
3 pesawat
$airlineData.getName() Boeing 737-4U3Boeing 747-400
2 pesawat
$airlineData.getName() Bombardier CRJ 1000Bombardier CRJ1000 NextGen
8 pesawat

Kota Tujuan Garuda Indonesia

Maladewa
  • Male
Prancis
  • Paris
Makau
  • Macau
Inggris
  • London
Malaysia
  • Johor Bahru
  • Kuching
  • Kuala Lumpur
  • Kuala Lumpur-Subang
  • Kota Kinabalu
  • Langkawi
  • Malacca
  • Penang
  • Sibu
Jerman
  • Frankfurt
Hong Kong
  • Hong Kong
Belanda
  • Amsterdam
Jepang
  • Nagoya
  • Osaka
  • Tokyo
  • Tokyo
  • Osaka
Kamboja
  • Phnom Penh
  • Siem Reap
China
  • Beijing
  • Guangzhou
  • Haikou
  • Lijiang
  • Ningbo
  • Qingdao
  • Shanghai
  • Shenzhen
  • Nanjing
Australia
  • Adelaide
  • Alice Springs
  • Brisbane
  • Cairns
  • Coff's Harbour
  • Darwin
  • Gold Coast
  • Hobart
  • Mackay
  • Maroochydore
  • Melbourne
  • Perth
  • Proserpine
  • Sydney
Brunei
  • Bandar Seri Begawan
Filipina
  • Bacolod
  • Cebu
  • Clark
  • Iloilo
  • Kalibo - Boracay
  • Manila
  • Puerto Princesa
  • Tacloban
Myanmar
  • Yangon
Singapore
  • Singapore
Sulawesi
  • Makassar
Korea Selatan
  • Seoul
  • Busan
Bali & Nusa Teng.
  • Bali / Denpasar
Taiwan
  • Taipei
Maluku & Papua
  • Ambon
  • Biak
  • Jayapura
  • Langgur-Kei
  • Manokwari
  • Merauke
  • Sorong
  • Ternate
  • Timika
Thailand
  • Bangkok
  • Bangkok
  • Chiang Mai
  • Hat Yai
  • Krabi
  • Phuket
Timor Leste
  • Dili
Kota Populer
  • Bali / Denpasar
  • Surabaya
  • Makassar
Vietnam
  • Hanoi
  • Ho Chi Minh City
Jawa
  • Jakarta
  • Surabaya
Arab Saudi
  • Jeddah
Sumatera
  • Bandar Lampung
Kalimantan
  • Balikpapan
  • Banjarmasin
  • Berau
  • Palangkaraya
  • Pontianak
  • Putussibau
  • Tarakan
Internasional
  • Singapore
  • Hong Kong

Cara Pemesanan Tiket Garuda Indonesia

Anda dapat melakukan reservasi dengan langkah-langkah berikut:
  1. Cari rute Garuda Indonesia yang diinginkan di search box di atas (lihat Cara Pakai untuk bantuan)
  2. Lakukan booking dengan cara mengisi data penumpang.
  3. Pilih cara pembayaran.
  4. Bayar dan tiket Garuda akan dikirimkan ke email Anda.

E-tiket Garuda Indonesia

E-tiket Garuda Indonesia dapat digunakan sebagai bukti untuk terbang dengan menggunakan Garuda Indonesia. Jika Anda telah mendapatkan e-tiket melalui email, e-tiket tersebut dapat di-print untuk dibawa pada saat check-in. Jika Anda telah melakukan pemesanan, tetapi belum mendapatkan tiket, Anda dapat melakukan Retrieve Booking melalui link ini.

Perubahan/Pembatalan/Refund Garuda Indonesia

Prosedur Refund

  • Hanya dapat dilakukan melalui Call-Center Garuda: 0804-1-807-807.

Ubah Nama

  • Hanya dapat dilakukan melalui Call-Center Garuda: 0804-1-807-807.

Reroute/Pindah Rute

  • Hanya dapat dilakukan melalui Call-Center Garuda: 0804-1-807-807.
  • Dikenakan biaya Rp 50.000 per kelas.

Rebook/Reschedule

  • Hanya dapat dilakukan melalui Call-Center Garuda: 0804-1-807-807.
  • Rebook dapat dilakukan untuk kelas dan penerbangan yang sama.
  • Dikenakan biaya Rp 100.000 per kelas.
  • Untuk harga tiket baru yang lebih tinggi, selisih harga tidak akan dikembalikan.
Ketentuan untuk Kelas H, L
  • Tidak bisa reschedule. Namun, untuk tiket yang diterbitkan setelah 1 Juni 2015 bisa reschedule dengan biaya sebesar 50% dari harga tiket.

Ketentuan Pembatalan dan Refund Garuda adalah berdasarkan kelas tiket dan waktu pembatalan

Ketentuan untuk Kelas V:
  • Kurang dari 72 jam, pembatalan dikenakan Cancellation Fee 25% dari harga tiket.
  • Refund dikenakan Refund Fee 75% dari harga tiket terbayar.
  • Biaya admin: Rp 150.000.
  • Tidak dikenakan biaya admin
Ketentuan untuk Kelas T, Q:
  • Kurang dari 72 jam, pembatalan dikenakan Cancellation Fee 25% dari harga tiket.
  • Refund dikenakan Refund Fee 50% dari harga tiket terbayar.
  • Biaya admin Rp 150.000.
  • Tidak dikenakan biaya admin
Ketentuan untuk Kelas N, K:
  • Kurang dari 24 jam, pembatalan dikenakan Cancellation Fee 25% dari harga tiket.
  • No Show dikenakan fee 25% dari harga tiket.
  • Lebih dari 48 jam sebelum keberangkatan, pembatalan tidak dikenakan Refund Fee.
  • Kurang dari 48 jam sebelum keberangkatan, pembatalan dikenakan Refund Fee 25% dari harga tiket terbayar.
  • Biaya admin: Rp 150.000.
  • Tidak dikenakan biaya admin
Ketentuan untuk Kelas M, B:
  • Kurang dari 24 jam, pembatalan dikenakan Cancellation Fee 25% dari harga tiket.
  • No Show dikenakan fee 25% dari harga tiket.
  • Lebih dari 48 jam sebelum keberangkatan, pembatalan tidak dikenakan Refund Fee.
  • Kurang dari 48 jam sebelum keberangkatan, pembatalan dikenakan Refund Fee 25% dari harga tiket terbayar.
  • Biaya admin: Rp 150.000.
  • Tidak dikenakan biaya admin
Ketentuan untuk Kelas Y:
  • Kurang dari 24 jam, pembatalan tidak dikenakan biaya.
  • No Show tidak dikenakan biaya.
  • Lebih dari 48 jam sebelum keberangkatan, pembatalan tidak dikenakan Refund Fee.
  • Kurang dari 48 jam sebelum keberangkatan, pembatalan dikenakan Refund Fee 25% dari harga tiket terbayar.
  • Biaya admin: Rp 150.000.
  • Tidak dikenakan biaya admin

Lainnya

Pihak Garuda berhak melakukan pengubahan jadwal penerbangan atau membatalkan penerbangan jika dianggap perlu demi alasan keselamatan, komersil dan teknis. Pihak Garuda akan mengusahakan secepat mungkin untuk menyediakan peralihan dan armada pengganti. Hal ini akan diumumkan kepada para penumpang melalui pengumuman di bandara ataupun via telepon dan dilakukan oleh pihak Garuda secara langsung.
Refund 100% hanya dapat terjadi berdasarkan pembatalan sepihak oleh maskapai. Proses refund tidak dikenakan biaya apapun.

Sejarah Garuda Indonesia

NV Garuda Indonesian Airways (GIA) dibentuk sebagai kerjasama ( joint venture) antara Pemerintah Indonesia dengan maskapai penerbangan Kerajaan Belanda, Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM), dan pertama kali beroperasi pada tahun 1949 dengan beberapa DC-3 serta PBY Catalina yang merupakan bekas dari maskapai Hindia Belanda KNILM. Setelah kemerdekaan Indonesia diakui oleh Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949, Garuda mulai menambah armadanya dengan pesawat-pesawat baru, seperti De Havilland Heron dan Convair 340. Penambahan armada ini terus dilakukan hingga pada tahun 1953 Garuda memiliki 43 pesawat. Pada saat itu hingga tahun 1969, Garuda menyandang logo Garuda klasik merah putih. Sisi atas pesawat berwarna putih dan merah di sepanjang jendela melambangkan bendera nasional Merah Putih.

Sebelum Garuda Indonesia, Penerbangan komersil perdana milik Indonesia dilakukan oleh Indonesian Airways dengan pesawat DC-3 “Seulawah” pada 26 Januari 1949 dengan rute Calcutta-Rangoon sebagai bagian dari charter pemerintah Burma. Sehari setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, pada 28 Desember 1949 DC-3 PK-DPD melakukan penerbangan dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno, yang menjadi penerbangan pertama dari NV Garuda Indonesian Airways. Pada tahun 1956, Garuda melakukan pelayanan penerbangan perdana bagi jemaah haji Indonesia ke tanah suci Mekkah di Saudi Arabia menggunakan pesawat Convair 340.

Era 60-an adalah era di mana Garuda mengalami pertumbuhan pesat. Ini ditandai dengan datangnya banyak armada pesawat jenis baru. Di tahun 1961, Garuda mendatangkan pesawat turboprop Lockheed L-188 Electra, Convair CV990 yang dipakai melayani rute Jakarta-Amsterdam, serta Douglas DC-8 untuk menggantikan CV990 didatangkan 5 tahun kemudian. Armada-armada pada era itu secara keseluruhan diperkuat dengan: DC-3/C-47 Dakota, Convair 340, Convair 440, Lockheed L-188 Electra, Convair 990A, Fokker F-27 dan DC-8.

Di awal era Orde Baru, Garuda melakukan modernisasi. 1971 menjadi tahun dimulainya Garuda menjadi pemakai terbesar dari armada Fokker F28 dengan kedatangan F28-1000 pertama mereka PK-GJZ. Selain itu, modernisasi juga ditandai dengan meluncurkan brand dan logo yang lebih modern, dengan logotype “garuda” dan menyandang nama Garuda Indonesian Airways. Livery yang modern ini di-update pada akhir 1970an dengan warna tambahan berupa oranye di badan pesawat, yang saat ini dikenal dengan livery “hockey stick”. Logo ini bertahan hingga tahun 1985.

Era keemasan Garuda di tahun 80-an diawali dengan didatangkannya armada berbadan lebar Boeing 747-200. Pada tahun 1982, di bawah asuhan sang maestro Wiweko Soepono, Garuda memberikan inovasi kepada dunia penerbangan dengan sistem “Wiweko cockpit”, atau yang lebih dikenal dengan Forward Facing Crew Cockpit yang kemudian langsung diterapkan pada Airbus A300B4 yang dibeli oleh Garuda. Dua tahun kemudian, jumlah armada Garuda terdiri dari Boeing 747-200, DC-10, Airbus A300B4, DC-9 dan F28. Pesawat F-28 Garuda berjumlah 36 unit yang menjadikan Garuda Indonesia sebagai operator F28 terbesar di dunia. Pada tahun 1985, logo oranye Garuda diganti menjadi logo yang diharapkan mampu untuk disejajarkan di era persaingan terbuka industri penerbangan baik di kalangan nasional maupun internasional. Logo ini menggambarkan burung modern dengan tulisan Garuda Indonesia, didominasi warna biru dan hijau yang diambil dari warna alam Indonesia.

Pada tahun 1994, armada berbadan terlebar era 90-an pun dibeli oleh maskapai Garuda, yaitu Boeing 747-400, serta regenerasi Fokker F28 dan DC9 dengan Boeing 737 Classic (-300, -400, dan -500). Di awal era 90-an ini pula lah Garuda mengembangkan strateginya menjadi jangka panjang hingga mencapai era millennium. Garuda mengalami goncangan finansial pada krisis moneter 1998 dan belum dapat bangkit dari keterpurukan di awal masa reformasi. Di tahun 2005, terjadi perombakan pada tim manajemen Garuda yang melakukan evaluasi ulang dan restrukturisasi secara menyeluruh. Garuda berhasil menjadi salah satu dari 30 maskapai terbesar di dunia.

Program Quantum Leap Garuda Indonesia dicanangkan pada 2009 setelah Garuda melakukan restrukturisasi manajemen. Quantum Leap bertujuan mentransformasi Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai terbaik dunia. Salah satu strategi program ini adalah dengan melengkapi armadanya dengan armada berteknologi mutakhir yaitu Airbus A330-200 dan Boeing 737-800 Next Generation yang dilengkapi dengan servis premium di atas kabin pesawat, serta In-Flight Entertainment (Audio-Video on Demand) di tiap kursi. Di tahun yang sama, Garuda kembali melakukan modernisasi dan peremajaan dengan brand rejuvenation yang dilakukan oleh Landor Associates di Los Angeles. Konsep “Nature’s wing” diperkenalkan di seluruh armada Garuda Indonesia yang membawa kesan modern dan fresh di setiap pesawat. Sebagai wujud kesiapan Garuda menantang dunia penerbangan Internasional, di tahun 2011 Garuda mulai menawarkan saham perusahaan kepada publik (initial public offering/IPO) dengan terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tahun 2012 ditandai dengan strategi regional Garuda yang baru, dengan armada baru Bombardier CRJ1000 Next Generation yang akan melayani penerbangan dengan harga promo dan rute-rute antar kota di seluruh Indonesia melalui hub Garuda di Medan, Surabaya, Balikpapan dan Makassar. Konsep layanan terbaru Garuda berbunyi “Garuda Indonesia Experience” yang menitikberatkan pada kombinasi keramahan dan suasana khas Indonesia yang berakar pada budaya tanah air.

Seragam Pramugari Garuda Indonesia

gambar pramugari Garuda Indonesia Seragam pramugari Garuda Indonesia yang terbaru adalah kebaya dan kain batik motif lereng. Pramugara mengenakan setelan jas abu-abu, kemeja biru dan dasi. Seragam yang berlaku sejak tahun 2010 ini adalah bagian dari misi keseluruhan “Garuda Indonesia Experience” dalam meraih peringkat sebagai sebuah 5-Star airline. Motif batik mencerminkan kebanggaan akan batik sebagai produk warisan budaya dunia oleh UNESCO World Heritage 2009.

Makanan di pesawat Garuda Indonesia

makanan kelas ekonomi Garuda IndonesiaMakanan panas (hot meal) kelas ekonomi jarak dekat-menengah
makanan kelas eksekutif jarak jauh Garuda IndonesiaMakanan panas (hot meal) kelas eksekutif jarak jauh
Snack kelas ekonomi jarak dekat Garuda IndonesiaSnack kelas ekonomi jarak dekat
Sebagai sebuah maskapai full service, Garuda menyediakan makanan gratis di atas pesawat berupa makanan ringan serta minuman untuk penerbangan kurang dari 60 menit. Untuk penerbangan lebih dari 60 menit akan ditambah dengan makanan hangat tanpa dipungut biaya tambahan.

Kebijakan penumpang anak-anak dan bayi Garuda Indonesia

  • Anak-anak diklasifikasikan sebagai umur 2-12 tahun. Tersedia layanan pendamping bagi anak-anak saat bepergian sendirian.
  • Kategori bayi masuk dalam usia 0 - 2 tahun. Bayi berumur kurang dari 7 hari tidak direkomendasikan untuk perjalanan udara. Bayi dalam kondisi sehat (tidak memerlukan persyaratan ijin medis) berumur antara 7 hari - 2 tahun dapat diterima di Garuda Indonesia dengan didampingi oleh satu penumpang dewasa.
  • Harga rata-rata bayi untuk tiket domestik adalah antara Rp 50.000,- hingga Rp 200.000,- tergantung rute penerbangan.


EmoticonEmoticon